Beranda
Teknik Terapi
Tentang Akupunktur
Bagaimana Menentukan Durasi Terapi Jarum Akupunktur

Salam Terapi Jarum, baik pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang durasi penjaruman atau lamanya insersi dalam terapi akupunktur.

Mengenai penentuan durasi memang agak sedikit membingungkan bagi praktisi yang baru belajar untuk bisa mengaplikasikannya pada saat praktek dilapangan, tetapi secara teori memang benar bahwa konsep durasi dalam terapi akupunktur merupakan salah satu kunci dalam perkembangan prognosa pasien.

Perkembangan prognosa pasien dalam durasi penjaruman di tentukan pada lamanya terapi jarum akupunktur.

Konsep yang saya pelajari adalah
  1. Untuk tonifikasi durasinya selama 5 menit, 15 menit, 25 menit dan seterusnya
  2. Sedangkan untuk sedasi 10 menit, 20 menit dst
  3. Untuk durasi 30 menit ke atas biasanya bertujuan sebagai anastesi khusus untuk penanganan dalam meringankan gejala yang muncul pada meridian.
  4. Poin ke 1 dan ke 2 di atas tidak berlaku pada kasus penyakit meridian.

Bagaimana Cara Menentukan Durasi Terapi Jarum Akupunktur ?

Untuk menentukan lamanya terapi jarum akupunktur yang perlu kalian lakukan adalah analisa dengan seksama melalui 4 Cara Pemeriksaan, apakah pasien defisiensi atau ekses?

Setelah kalian ketahui defisiensi atau ekses, selanjutnya sudah berapa lama pasien dalam keadaan tersebut, semakin lama kondisi nya, maka akan semakin lama durasi penjarumannya.

Sebagai contoh jika si pasien bernama A memiliki sindrom defisiensi baru selama 1 hari, maka proses penjaruman dapat dilakukan selama 5 menit untuk tonifikasi. Sedangkan pasien B memiliki sindrom defisiensi selama 1 tahun, maka lamanya penjaruman dapat memakan banyak waktu, bisa selama 1 jam atau lebih.

Bagaimana Cara Saya Melakukan Tonifikasi

Dalam melakukan tonifikasi titik terapi jarum akupunktur kita dapat melakukan dengan cara memutar jarumnya bulak balik atau menjetikkan jarum akupunktur seperti yang sudah saya post pada artikel Metode Tonifikasi dan Sedasi Akupunktur. Cara tonifikasi tersebut di kombinasikan dengan durasi terapi. Sebagai contoh seseorang di terapi akupunktur tonifikasi selama 25 menit, per 5 menit lakukanlah tonifikasi pada jarum akupunktur dengan cara menggerakkan atau menggetarkan jarum pada titik akupunktur yang akan di tonik. Sedangkan untuk melakukan sedasi pada terapi akupunktur jarum hanya di biarkan saja sampai durasi terapi selesai.

Perlu kalian catat untuk kasus pasien yang sudah lama dan berat, kalian harus sering meraba dan cek nadinya, jika sudah muncul keadaan yang membaik, maka terapi jarum akupunktur dapat diakhiri atau diselesaikan, kenapa demikian karena untuk pasien yang sudah lama sakit dan memiliki kondisi yang serius ada beberapa faktor lain yang harus di perhatikan seperti faktor banyaknya titik terapi akupunktur yang di gunakan, khususnya masalah defisiensi karena terlalu lama penjaruman bisa jadi akan berdampak buruk pada hasil prognosanya.

Kesimpulan akhir dalam menentukan durasi terapi jarum akupunktur perlu dilakukan diagnosa terlebih dahulu agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat. Untuk penyakit yang baru terjadi di meridian durasi terapinya akan lebih cepat sebaliknya untuk penyakit yang sudah lama dan kronis baik itu meridian ataupun organ akan membutuhkan durasi yang lebih lama.

Penentuan durasi ini bersifat umum pada konsep akupunktur klasik, jika menggunakan alat untuk merangsang titik akupunktur seperti menggunakan stimulator atau menggunakan teknik akupunktur lanjutan, akupunktur advance, mikropunktur dll, maka konsepnya berbeda lagi, jadi teknik durasi yang saya bahas ini murni melakukan terapi dengan memainkan waktu untuk tonifikasi maupun sedasi.

Artikel ini di buat berdasarkan pengalaman dan analisa pribadi jika ada ketidakcocokan dalam konsep durasi ini mohon maaf, semoga yang saya bagikan disini dapat bermanfaat dan tercerahkan bagi kalian seorang praktisi baru akupunktur.

Salam Terapis, Salam Sehat dan Sukses.

Penulis blog

Tidak ada komentar