Beranda
Analisa Diagnosa
Penanganan Terapi
Teknik Terapi
Tentang Akupunktur
Mengenal Teknik Diagnosa Hara dari Kitab Huangdi Ba Shi Yi Nanjing
Juni 13, 2025

Mengenal Teknik Diagnosa Hara dari Kitab Huangdi Ba Shi Yi Nanjing


Apakah Anda tahu bahwa perut Anda bisa “berbicara” tentang kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan?

Dalam dunia pengobatan tradisional, khususnya akupunktur Jepang, teknik ini dikenal sebagai diagnosa hara. Teknik kuno ini bukan sekadar menekan perut sembarangan, melainkan membaca peta rahasia tubuh melalui area di sekitar pusar untuk mengetahui organ mana yang bermasalah.

Mari kita kenali lebih dalam tentang salah satu warisan ilmu pengobatan klasik Tiongkok yang dikembangkan secara mendalam oleh para praktisi Jepang, dan mengapa teknik ini menjadi primadona dalam dunia akupunktur hingga saat ini.


Apa Itu Diagnosa Hara?

Secara sederhana, hara berarti perut, dan teknik diagnosa hara adalah metode pemeriksaan kondisi kesehatan dengan cara meraba atau menekan area perut pasien untuk mencari indikasi gangguan organ dalam. Metode ini bersumber dari kitab kuno Tiongkok Huangdi Ba Shi Yi Nanjing (81 Kesulitan Kaisar Kuning) yang diyakini berasal dari masa Dinasti Han.

Dalam teknik ini, pusar (umbilicus) dijadikan sebagai titik pusat untuk menentukan lokasi organ yang bermasalah. Melalui pemeriksaan perut ini, seorang terapis bisa mengetahui organ mana yang sedang terganggu dan sifat gangguannya, hanya dengan meraba.


Sejarah dan Perkembangan di Jepang

Teknik diagnosa hara kemudian berkembang pesat di Jepang. Para praktisi Jepang masa lampau sangat tertarik dengan metode ini karena terbukti mudah dipelajari, praktis digunakan, dan memiliki tingkat keberhasilan terapi yang tinggi. Oleh karena itu, muncullah berbagai aliran diagnosa hara di Jepang, yang masing-masing memiliki pendekatan unik dan filosofi yang berbeda.

Beberapa aliran diagnosa hara yang terkenal antara lain:

  • Fukushin
    Mengajarkan bahwa akar dari segala penyakit adalah stagnasi racun di perut. Filosofi ini sejalan dengan ajaran Thibbun Nabawi yang menyatakan bahwa “Sumber penyakit adalah perut”.

  • Mubunryu
    Salah satu pendekatan tradisional dalam teknik palpasi perut, menggabungkan teknik tekanan halus dengan observasi intuitif.

  • Ei Maruyama
    Fokus pada pemeriksaan area di sekitar pusar saja.

  • Kodo Fukushima
    Menekankan pada diagnosa denyut (pulse) di perut, bukan hanya tekanan atau nyeri lokal.

  • Kiiko Matsumoto & Nagano
    Menerapkan sistem palpasi denyut di lokasi spesifik yang terhubung langsung dengan organ dan keluhan pasien. Jika denyutan itu melemah setelah dilakukan terapi, maka biasanya rasa sakit pasien ikut berkurang. Namun, teknik ini tidak selalu akurat pada pasien dengan kondisi emosi buruk atau yang sedang mengonsumsi banyak obat-obatan.


Kenapa Diagnosa Hara Lebih Unggul?

Diagnosa hara menawarkan umpan balik langsung terhadap terapi yang dilakukan. Ini berbeda dari metode diagnosa lain seperti:

  • Palpasi nadi (pulse diagnosis)
    Memerlukan latihan bertahun-tahun dan pengalaman tinggi untuk bisa membaca denyut secara akurat.

  • Pemeriksaan lidah (tongue diagnosis)
    Butuh waktu beberapa hari untuk melihat perubahan lidah setelah terapi, sehingga hasil terapi tidak langsung bisa terlihat.

Sebaliknya, dengan diagnosa hara, hasil terapi dapat diketahui seketika itu juga. Ketika perut ditekan dan ditemukan area yang nyeri, dan setelah akupunktur dilakukan nyeri itu menghilang, maka terapis dan pasien langsung tahu bahwa terapi tersebut efektif. Ini membuat teknik ini sangat dihargai dan menjadi lebih populer di kalangan akupunkturis Jepang.


Bagaimana Cara Kerja Diagnosa Hara?

Diagnosa hara dilakukan dengan cara meraba perut pasien menggunakan tekanan sedalam satu genggaman jari (sekitar 1–2 cm). Terapis akan memeriksa beberapa hal:

  • Apakah ada nyeri, ngilu, atau tidak nyaman saat ditekan?

  • Apakah ada bagian perut yang lebih keras, lebih lembek, menonjol, atau cekung dibanding area sekitarnya?

  • Apakah ada perbedaan suhu lokal (lebih hangat atau lebih dingin)?

Jika ditemukan area yang mencurigakan, maka itu bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada organ yang berhubungan dengan lokasi tersebut. Misalnya, nyeri di sekitar pusar bisa mengindikasikan gangguan pada usus kecil atau lambung.

Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan ke area hara lainnya. Seluruh hasil palpasi ini kemudian digunakan untuk menentukan langkah terapi akupunktur yang tepat.

Tujuan utama terapi adalah untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan hara tersebut hingga perut terasa normal dan tidak ada lagi ketidakwajaran saat diraba.


Peta Diagnosa Hara ala Kiiko dan Nagano

Berikut adalah contoh peta hara dari aliran Kiiko Matsumoto dan Nagano. Peta ini menunjukkan area-area di perut (termasuk dada) yang mewakili berbagai organ dan sistem tubuh.

Dari peta di atas, terlihat bahwa diagnosa hara tidak hanya terbatas pada perut bawah dan atas (daifuku dan shofuku), tetapi juga mencakup area dada (shang jiao), lambung (zhong jiao), dan kandung kemih serta sistem reproduksi (xia jiao). Hal ini menunjukkan bahwa teknik Kiiko bersinergi dengan konsep tiga jiao dalam pengobatan klasik Tiongkok.


Prinsip “Li Gan Jian Ying”

Dalam akupunktur klasik dikenal istilah Li Gan Jian Ying yang artinya:

“Sekali tongkat ditegakkan, bayangannya langsung terlihat.”

Prinsip ini menggambarkan efektivitas instan dari terapi. Saat kita melakukan tusukan akupunktur berdasarkan diagnosa hara, maka hasilnya langsung bisa dilihat dan dirasakan. Misalnya, saat sebelum terapi pasien merasakan nyeri di perut, lalu setelah terapi nyeri itu hilang—maka itulah cerminan dari prinsip ini.


Kesimpulan

Diagnosa hara adalah teknik kuno namun tetap relevan dan sangat efektif hingga hari ini. Ia memberikan cara cepat, akurat, dan langsung terlihat hasilnya dalam menentukan terapi akupunktur. Terutama di Jepang, metode ini berkembang pesat karena kemudahannya dan dampaknya yang nyata bagi pasien.

Dengan mempelajari dan memahami teknik ini, para terapis bisa memberikan layanan yang lebih tepat, efektif, dan memuaskan bagi pasien. Perut bukan sekadar tempat makanan masuk, tapi juga cermin dari kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

1 komentar

  1. Unknown
    Unknown
    19 Juli 2020 pukul 20.20
    Info yg menarik, menambah wawasan ttg diagnosis, tp mohon jika bisa ada artikel lanjut yg jelaskan aplikasi pada kasus tertentu.