Artikel Menarik Tentang Akupunktur

7 Jenis Emosi Dalam Akupunktur yang Mempengaruhi Kesehatan No 6 Paling Sering

Azdah Blogger Azdah Blogger
Mei 18, 2020
0 Komentar
Beranda
Artikel Menarik
Tentang Akupunktur
7 Jenis Emosi Dalam Akupunktur yang Mempengaruhi Kesehatan No 6 Paling Sering

Salam Terapi Jarum - Tujuh jenis emosi meliputi gembira, marah, berpikir, kuatir, sedih, takut dan kaget. Dalam batas-batas tertentu, ketujuh emosi itu merupakan ekspresi perasaan yang normal dan tidak melampaui batas normal, maka mudah menyebabkan terjadi berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan karena emosi yang tidak terkendalikan, selain sering menganggu peredaran energi dan darah juga mengacaukan fungsi organ dalam. Karena itu, ketujuh macam emosi abnormal dapat merupakan penyebab penyakit yang penting.

Aktivitas kejiwaan atau emosi berhubungan erat dengan organ-organ dalam, karena cairan dan energi di dalam organ-organ itu merupakan dasar materi dari aktivitas kejiwaan dan emosi. Selain itu, segala rangsangan dari luar yang menimbulkan perubahan kejiwaan atau emosi selalu menganggu fungsi orang dalam. Dalam buku Nei Cing dikatakan, dalam lima Cang (organ padat seperti Liver, Jantung, Limpa, Paru dan Ginjal) terkandung tujuh emosi. Dikatakan pula, marah yang berlebihan mengganggu Liver, rasa gembira yang berlebihan mengganggu Jantung, berpikir yang berlebihan mengganggu Limpa, sedih yang berlebihan mengganggu Paru-paru dan takut berlebihan mengganggu Ginjal. Gangguan terhadap organ dalam tersebut yang terpenting dan menonjol berupa gangguan terhadap fungsional energi dari organ yang bersangkutan yaitu dengan mengakibatkan turun naiknya energi tidak normal dan fungsi energi serta darah menjadi kacau. Berikut ini diuraikan mekanisme berbagai mecam penyakit sehubungan dengan keadaan emosi yang berlebihan.

1. Marah

Marah merupakan emosi yang dikeluarkan oleh organ Liver. Karena Liver berfungsi sebagai pelancar maka marah yang berlebihan mengakibatkan energi dan Liver naik ke atas secara tidak normal yang diikuti naiknya darah; energi dan darah yang naik ke atas secara tidak normal itu dapat menimbulkan pendarahan di bagian atas tubuh, seperti muntah darah, epistaksis dan pendarahan di otak. Apabila energi dari organ Liver menindas Limpa, maka emosi marah juga bisa menimbulkan diare yang disertai dengan perasaan kembung dan sakit pada daerah perut bagian atas.

2. Gembira

Emosi gembira dapat mengendurkan energi. Gembira merupakan emosi yang dikeluarkan oleh organ Jantung. Dalam keadaan biasa, gembira dapat mengendurkan ketegangan, melancarkan peredaran energi dan darah. Namun, rasa gembira yang berlebihan dapat mengakibatkan buyarnya energi dan Jantung, yang disertai hilangnya semangat dan perhatian. Bahkan pada kasus tertentu, energi jantung yang buyar itu tidak dapat berkumpul kembali sehingga menimbulkan gejala palpitasi, tidak dapat tidur, bahkan dapat terjadi kelainan jiwa. Pada kasus tertentu, kegembiraan yang datang mendadak dan melampaui batas dapat mengakibatkan hilangnya energi Jantung sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak.

3. Sedih

Sedih merupakan emosi yang terkandung dalam Paru-paru dan dapat mengurangi kekuatan energi. Kesedihan yang melampaui batas dapat mengakibatkan depresi, hilang semangat dan mengurangi energi Paru-paru. Gejalanya, nafas pendek, batuk kering, dada terasa penuh, juga mengakibatkan tubuh mudah terserang patogen luar, misalnya patogen angin, patogen panas dan patogen dingin.

4. Kaget

Kaget yang datang mendadak dapat mengakibatkan fungsi energi menjadi kacau, kemudian berkembang menjadi hilangnya keseimbangan antara energi dan darah. Karena itu, Jantung kehilangan pemasok energi dan darah. Demikian juga jiwa kehilangan penunjangannya. Gejala yang timbul antara lain penderita merasa bingung, tidak tenang, bahkan pada keadaan yang parah dapat mnyebabkan kelainan jiwa.

5. Takut

Rasa takut dapat mengakibatkan energi turun. Apabila rasa takut menjadi berlebihan, maka menyebabkan Ginjal tidak dapat mengendalikan air besar dan air kecil sehingga terjadi pliuri (sering kencing), inkontinensi (tidak dapat menahan air kencing), atau buang air besar yang tidak terkendalikan.

6. Berpikir

Berpikir merupakan aktivitas fungsional dari Jantung. Namun, berpikir yang melampaui batas dapat mengganggu energi Limpa. Hal itu mengakibatkan peredaran energi terhalang dan fungsi transportasi dan transformasi Limpa tidak dapat berjalan dengan normal sehingga menimbulkan gejala dada terasa penuh, perut terasa kembung, tidak ada nafsu makan dan diare.

7. Kuatir

Kekuatiran yang terlalu lama dapat mengakibatkan terhalangnya energi, terutama energi dari Liver. Karena Liver berfungsi sebaga pelancar, maka kalau energi Liver terhalang, hal itu menyebabkan gangguan fungsi Limpa, sehingga timbul gejala sakit hipokondrium, tidak nafsu makan dan perut kembung. Kekuatiran yang berkepanjangan dapat mengakibatkan Api dari Jantung terlalu membara sehingga timbul gejala tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar dan banyak curiga.

Ketujuh jenis emosi abnormal diatas dapat mengganggu fungsi organ dalam. Namun, sebaliknya fungsi organ dalam yang abnormal juga dapat menyebabkan kelainan emosi, misalnya penderita penyakit Liver sering gelisah dan mudah marah. Penderita penyakit Jantung sering tertawa sendiri atau menangis sendiri atau sebntar tertawa sebentar menangis.

Contoh itu sesuai dengan apa yang dikatakan dalam buku Nei Cing, energi Liver dalam keadaan lemah menyebabkan rasa takut, dalam keadaan kuat menyebabkan cepat marah/ energi jantung dalam keadaan lemah menyebabkan rasa sedih, sedangkan dalam keadaan kuat menyebabkan kegembiraan di luar batas dan tertawa tidak ada hentinya.

Selain dapat mengakibatkan terjadinpenyakit, ketujuh jenis emosi juga dapat mempengaruhi proses perkembangan penyakit. Misalnya emosi yang negatif dapat memperberat penyakit pasien, bahkan menyebabkan penyakit memburuk dengan cepat. Namun, emosi yang positif dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit.

Kesimpulan

Meskipun tujuh jenis emosi abnormal dapat mempengaruhi organ dalam, tetapi yang paling terganggu tentu organ Jantung, Liver dan Ginjal. Karena Jantung menguasai jiwa, maka kelainan fungsi Jantung dapat mengakibatkan gejala Jantung berdebar-debar, tidak dapat tidur, banyak mimpi, selalu gelisah, keadaan jiwa labil, tertawa atau menangis yang tidak dapat terkendalikan.

Karena Liver berfungsi sebagai pelancar, maka kelainan fungsi Liver yang disebabkan emosi abnormal menimbulkan gejala depresi, gelisah, mudah marah, sakit hipokondrium, ingin menarik nafas panjang atau timbul suatu perasaan bagaikan ada benda di dalam tenggorokan. Pada wanita dapat juga mengakibatkan menstruasi tidak teratur, nyeri, bahkan timbul benjolan pada buah dada.

Karena Ginjal menguasai cairan, maka emosi abnormal yang mengganggu fungsi Ginjal dapat menimbulkan gejala pengeluaran air mani. Impotensi, pengeluaran air mani terlalu cepat, sakit pinggang, lutut terasa lemah, poliuri dan inkontinensi.

Tujuh emosi abnormal kadang kala tidak hanya mempengaruhi satu organ, tetapi juga dapat secara berbarengan mempengaruhi beberapa organ dalam.

Penulis blog