Akupunktur adalah salah satu metode pengobatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Awalnya berkembang di Tiongkok kuno, akupunktur digunakan untuk menjaga kesehatan, mengobati penyakit, dan menyeimbangkan energi tubuh. Seiring waktu, ilmu pengetahuan modern mulai meneliti mekanisme akupunktur, sehingga lahirlah pendekatan baru yang dikenal dengan Akupunktur Modern.
Meskipun berangkat dari landasan teori yang berbeda, Akupunktur Tradisional Tiongkok (TCM) dan Akupunktur Modern memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu tubuh kembali pada keseimbangan alaminya. Mari kita lihat lebih dalam perbedaan sekaligus persamaan keduanya.
Apa itu Akupunktur Tradisional Tiongkok (TCM)?
Akupunktur TCM berakar dari filsafat kuno Tiongkok yang berfokus pada Qi (energi vital), Yin-Yang, serta sistem Meridian.
-
Qi dipercaya mengalir di sepanjang meridian, membawa energi kehidupan yang menopang kesehatan.
-
Ketidakseimbangan Yin dan Yang dianggap sebagai sumber penyakit.
-
Titik akupunktur adalah gerbang untuk memengaruhi aliran energi agar kembali seimbang.
Seorang terapis TCM biasanya melakukan pemeriksaan dengan melihat lidah, meraba nadi, dan menilai pola gejala pasien secara menyeluruh. Dengan begitu, diagnosis tidak hanya berdasarkan organ tertentu, tetapi mencakup kondisi fisik, emosi, dan lingkungan pasien.
Apa itu Akupunktur Modern?
Berbeda dengan TCM, akupunktur modern lebih berlandaskan pada ilmu kedokteran Barat seperti anatomi, fisiologi, dan neurosains. Dalam pandangan ini, akupunktur bekerja melalui mekanisme biologis, antara lain:
-
Stimulasi sistem saraf → jarum memicu pelepasan neurotransmiter seperti endorfin dan serotonin, yang membantu meredakan nyeri.
-
Meningkatkan sirkulasi darah → titik yang ditusuk menimbulkan efek lokal dan sistemik yang memperbaiki aliran darah.
-
Regulasi hormon dan sistem imun → akupunktur juga memengaruhi keseimbangan hormonal serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam praktiknya, akupunktur modern sering menggunakan peralatan tambahan seperti elektro-akupunktur, laser akupunktur, atau bahkan dry needling.
👉 Dry needling sering disamakan dengan akupunktur, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. Jika Anda ingin tahu lebih jelas tentang topik ini, silakan baca artikel lengkapnya di sini:
Perbedaan Dry Needling dan Akupunktur
Perbedaan Utama TCM vs. Akupunktur Modern
| Aspek | Akupunktur Tradisional Tiongkok (TCM) | Akupunktur Modern |
|---|---|---|
| Landasan Teori | Qi, Yin-Yang, Lima Unsur, Meridian | Anatomi, fisiologi, neurosains |
| Diagnosis | Lidah, nadi, pola gejala holistik | Pemeriksaan klinis & medis (MRI, USG, dll.) |
| Tujuan Terapi | Menyeimbangkan energi tubuh | Mengatasi gejala spesifik (misalnya nyeri) |
| Teknik Stimulasi | Jarum manual, moksibusi, kop, gua sha | Elektro-akupunktur, laser, dry needling |
| Orientasi | Filosofis & energetik | Ilmiah & berbasis penelitian |
Persamaan Keduanya
Walaupun berbeda pendekatan, ada beberapa persamaan mendasar antara kedua jenis akupunktur ini:
- Menggunakan titik akupunktur sebagai pusat terapi.
- Meningkatkan fungsi tubuh baik dengan menyeimbangkan energi (TCM) maupun merangsang sistem biologis (modern).
- Terbukti membantu pasien, terutama dalam kasus nyeri kronis, gangguan tidur, masalah pencernaan, hingga rehabilitasi pasca stroke.
- Dapat dikombinasikan, di mana terapis menggabungkan filosofi TCM dengan temuan ilmiah modern untuk hasil terapi yang lebih optimal.
Mana yang Lebih Baik?
Tidak ada jawaban pasti. Sebagian pasien lebih cocok dengan pendekatan TCM yang holistik, sementara yang lain merasakan manfaat nyata dari pendekatan modern yang lebih ilmiah. Banyak klinik akupunktur saat ini justru menggabungkan keduanya agar pasien mendapatkan manfaat terbaik.
👉 Ingin mengetahui lebih detail tentang titik-titik akupunktur yang digunakan dalam berbagai terapi? Anda bisa mempelajarinya langsung melalui aplikasi Azdah Manual Akupunktur di sini: https://www.terapijarum.com/manual-akupunktur
Tidak ada komentar