Beranda
Artikel Menarik
Thibbun Nabawi
7 Prinsip Keyakinan Seorang Muslim Terhadap Sehat dan Sakit
Juni 05, 2025

7 Prinsip Keyakinan Seorang Muslim Terhadap Sehat dan Sakit

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali memaknai sehat hanya sebatas tubuh yang tampak bugar dan bebas dari rasa sakit. Padahal, makna sehat jauh lebih luas dari sekadar kondisi fisik yang prima. Bagi seorang Muslim, konsep sehat dan sakit tidak hanya dilihat dari sisi medis atau jasmani, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang dalam. Keyakinan terhadap sehat dan sakit menjadi bagian dari iman dan cara seorang hamba menyikapi ujian serta nikmat dari Allah SWT.

Definisi Sehat: Tidak Sekadar Tidak Sakit

Dalam pandangan umum, sehat biasanya diartikan sebagai kondisi tubuh yang segar, kuat, dan tidak mengalami gangguan fisik. Namun menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, sehat memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu mencakup empat aspek utama:

  1. Kesehatan Fisik – Tubuh berfungsi normal dan tidak mengalami gangguan atau penyakit.
  2. Kesehatan Sosial – Kemampuan individu untuk berinteraksi dan menjalin hubungan sosial yang baik.
  3. Kesehatan Mental/Rohani – Keseimbangan emosional, ketenangan batin, dan kestabilan psikologis.
  4. Kesehatan Ekonomi – Kemampuan seseorang dalam mencukupi kebutuhan hidupnya secara layak dan mandiri.

Definisi ini diperkuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan sekadar bebas dari penyakit atau kelemahan.

“Sehat tidak hanya berarti tubuh tidak sakit, tetapi juga berarti seseorang dapat hidup secara produktif dan sejahtera dalam berbagai aspek kehidupannya.”

Definisi Sakit: Sebuah Persepsi yang Bersifat Subjektif

Berbeda dengan penyakit yang dapat dibuktikan secara medis melalui gejala dan diagnosa, sakit adalah suatu persepsi subjektif. Menurut Wikipedia, sakit adalah perasaan atau pandangan seseorang bahwa kesehatannya terganggu. Ini berarti seseorang bisa merasa sakit meskipun secara medis tidak ditemukan adanya penyakit.

Sebaliknya, seseorang bisa saja mengidap penyakit serius namun tidak merasakan gejala apa pun dan merasa sehat.

Perbedaan Antara Sakit dan Penyakit

Penting untuk memahami bahwa sakit dan penyakit adalah dua hal yang berbeda:

  • Sakit adalah persepsi pribadi. Seseorang merasa tubuhnya tidak nyaman, lemas, nyeri, atau tidak seperti biasanya.

  • Penyakit adalah kondisi biologis. Proses patofisiologis yang mengganggu fungsi tubuh, bisa dideteksi melalui pemeriksaan medis, laboratorium, dan diagnosa klinis.

Dikutip dari situs Academia.edu, penyakit adalah gangguan pada fungsi normal tubuh atau pikiran yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal, seperti infeksi, kelainan genetik, atau gaya hidup.

“Sakit adalah bagaimana kita merasakan tubuh kita, sedangkan penyakit adalah bagaimana dokter melihat tubuh kita.”

Dengan memahami perbedaan ini, kita jadi lebih bijak menyikapi kondisi tubuh. Kita tidak terburu-buru merasa “baik-baik saja” atau sebaliknya terlalu panik, tetapi seimbang antara rasa, akal, dan iman.


Sehat dan Sakit dalam Pandangan Seorang Muslim

Bagi seorang Muslim, tubuh bukan milik pribadi semata, melainkan titipan dari Allah SWT. Kesehatan adalah nikmat yang harus disyukuri, sedangkan sakit adalah ujian yang membawa pelajaran dan pembersihan diri.

Berikut adalah 7 prinsip utama keyakinan seorang Muslim terhadap sehat dan sakit, yang bisa menjadi landasan spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari:


1. Sehat dan sakit adalah milik Allah SWT

Seorang mukmin meyakini bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Sehat dan sakit bukanlah semata-mata hasil usaha manusia, tetapi merupakan kehendak dan takdir dari Allah SWT. Keyakinan ini mengajarkan kita untuk tidak sombong saat sehat dan tidak putus asa saat sakit, karena semua berasal dari Dzat Yang Maha Mengatur.

“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syu’ara: 80)


2. Kesehatan adalah nikmat yang harus disyukuri dan dimanfaatkan

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak manusia: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Sehat adalah anugerah luar biasa yang sering kali baru terasa nilainya ketika kita jatuh sakit. Maka, saat diberi kesehatan, manfaatkan waktu untuk beribadah, berkarya, dan berbuat baik sebanyak-banyaknya.


3. Menjaga kesehatan adalah bagian dari amanah iman

Karena tubuh adalah titipan dari Allah, maka merawatnya adalah bentuk ketaatan. Seorang Muslim dianjurkan untuk menjaga pola makan, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan, dan menghindari hal-hal yang membahayakan tubuh seperti rokok, stres berlebihan, dan makanan haram.


4. Sakit adalah ujian untuk meningkatkan kesadaran spiritual

Sakit membuat seseorang lebih sadar akan kelemahannya sebagai manusia. Saat tak bisa bergerak bebas atau menahan rasa nyeri, biasanya manusia lebih mudah mengingat Allah. Maka, sakit adalah momen refleksi dan perenungan yang dalam tentang makna hidup.


5. Sakit melatih kesabaran dan keikhlasan

Sakit adalah madrasah ruhaniyah, sekolah spiritual. Orang yang menderita sakit dengan sabar dan ridha, akan mendapatkan pahala besar. Bahkan, rasa sakit yang ia derita akan menjadi penghapus dosa.

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kesedihan, kesusahan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


6. Sakit adalah jalan Allah untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat

Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, termasuk sakit, akan membawa manfaat spiritual. Ia bisa menjadi pembersih jiwa, dan tanda bahwa Allah ingin mengangkat kedudukannya di sisi-Nya.


7. Setiap penyakit memiliki obat

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu mengenai penyakitnya, maka ia akan sembuh dengan izin Allah.” (HR. Muslim)

Keyakinan ini membangun optimisme dalam diri seorang Muslim. Jangan pernah putus asa. Lakukan ikhtiar terbaik: konsultasi medis, terapi alami, pengobatan herbal, ruqyah, atau bahkan akupunktur, dan barengi dengan doa serta tawakal.


Kesimpulan: Sehat dan Sakit Adalah Jalan Menuju Allah

Bagi seorang Muslim, sehat dan sakit bukan hanya urusan dunia, tapi juga bagian dari perjalanan menuju akhirat. Kesehatan adalah peluang untuk beramal, sedangkan sakit adalah ujian yang membawa kedekatan dengan Allah.

Maka, mari kita syukuri kesehatan dan hadapi sakit dengan sabar. Jangan biarkan tubuh ini menjadi sumber kelalaian, tapi jadikan ia kendaraan menuju ridha Ilahi.


Sumber Referensi:

Tidak ada komentar