Artikel Menarik

Permasalahan 5 Efek Samping Aneh Obat Generik

Azdah Blogger Azdah Blogger
Januari 27, 2020
0 Komentar
Beranda
Artikel Menarik
Permasalahan 5 Efek Samping Aneh Obat Generik

Salam Terapi Jarum - Program obat generik berlogo telah dicanangkan pemerintah yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. 085/Menkes/Per/I/1989, tentang Kewajiban Menulis Resep dan/atau Menggunakan Obat Generik di Rumah Sakit Pemerintah dan ditindaklanjuti dengan keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan Republik Indonesia No.0428/Yanmed/RSKS/SK/1989, tentang Kewajiban Menulis Resep dan/atau Menggunakan Obat Generik di Rumah Sakit Pemerintah.

Pada tahap awal tahun 1989, produksi obat generik dilakukan oleh 3 (tiga) BUMN yaitu PT Kimia Farma, PT Indofarma, dan PT Phapros Indonesia.

Dikutip dari Howstuffworks, ada 5 efek samping dari obat yang terbilang aneh atau berbeda dari efek samping yang biasa terjadi, yaitu:

1. Amnesia

Kondisi ini terjadi jika seseorang secara tiba-tiba tidak ingat siapa dirinya atau darimana ia berasal.

Biasanya amnesia yang terjadi akibat efek samping obat bukanlah amnesia total tapi kehilangan memori jangka pendeknya.

Efek samping ini bisa terjadi pada orang yang mengonsumsi obat Mirapex (dengan nama generik pramipexole) yang digunakan untuk mengendalikan gejala Parkinson dan pada orang Restless Leg Syndrome (RLS).

Obat lainnya adalah statin yang digunakan untuk menurunkan kolesterol. Beberapa peneliti berteori bahwa statin dapat menghalangi pembentukan kolesterol yang diperlukan untuk saraf. Tapi diyakini obat ini masih memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan efek sampingnya.

2. Rasa nyeri dan sakit

Beberapa obat memang ada yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri di tubuh, tapi ada obat yang tidak berhubungan dengan nyeri justru menimbulkan rasa sakit. Orang-orang yang mengonsumsi antihistamin Allegra (dengan nama generik fexofenadine) untuk menghilangkan demam dan gejala alergi lain, ada kemungkinan mengalami rasa sakit otot dan sakit punggung.

3. Gangguan Penglihatan dan Indera

Beberapa obat yang diminum terkadang menimbulkan rasa pahit di mulut, tapi jika obat tersebut meninggalkan rasa yang buruk atau bisa mendistorsi indera perasa maka ada kemungkinan hal tersebut akibat efek samping dari obat yang diminum.

Salah satu obat yang bisa mempengaruhi fungsi indera seseorang adalah vasotec (dengan nama generik enalapril) yang digunakan untuk mengobati darah tinggi dan gagal jantung kongestif. Obat ini bisa mempengaruhi kelima indera seperti mengurangi rasa penciuman (anosmia), mengganggu pendengaran (tinnitus) dan masalah mata seperti gangguan penglihatan dan mata kering.

4. Perubahan Warna Urine

Warna urine memang bisa menunjukkan adanya hal yang tidak beres dengan tubuh, misalnya ada infeksi atau keracunan zat besi. Jika urine berwarna hitam ada kemungkinan efek samping akibat mengonsumsi obat flagyl, furazolidone atau antibiotik lainnya. Urine berwarna ungu ada kemungkinan sebagai efek samping dari obat phenolphthalein yang digunakan dalam jangka waktu lama.

Jika urine berwarna hijau ada kemungkinan sebagai efek samping dari obat elavil dan beberapa antidepresan. Sedangkan jika urine berwarna biru ada kemungkinan sebagai efek samping dari obat dyrenium, diuretik atau metilen biru yang digunakan untuk mengurangi iritasi akibat infeksi kandung kemih.

5. Halusinasi

Kondisi ini terjadi jika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang tidak benar-benar ada, halusinasi yang terjadi bisa berupa visual atau auditori. Beberapa obat yang bisa menyebabkan halusinasi adalah mirapex dan lariam (dengan nama generik mefloquine) yang diciptakan untuk mencegah atau mengobati malaria di Angkatan Darat AS.

Kapan obat generik menyebabkan masalah?

Dengan berbagai bahan aktif yang bervariasi antara 80% dan 120% dari obat paten, penting untuk berhati-hati bila bertukar merek obat. Karena perubahan kecil jumlah obat yang ada dalam aliran darah secara signifikan dapat mengubah efek pada pasien, terutama untuk obat yang efeknya keras seperti warfarin (obat pengencer darah), digoksin (untuk jantung), carbamazepine (untuk epilepsi) dan fentanyl (untuk nyeri).

Jika seseorang telah menggunakan suatu merek obat tertentu untuk jangka panjang, jumlah bahan aktif dalam darah menjadi stabil dan bermanfaat untuk pengobatan kemudian beralih ke merek lain yang jumlah bahan aktifnya berbeda, bahkan sejumlah kecil perubahan bahan aktif bisa mengubah efek pengobatan pada tubuh.

Sumber : Stop Vaksinasi & Imunisasi, Solusi Sehat Ala Nabi, Ahmad Fauzi

Penulis blog

Tidak ada komentar