Beranda
Penanganan Terapi
Thibbun Nabawi
Hati hati Jika Demam, Dilarang Berbekam
Sahabat terapijarum.com, pada kesempatan kali ini terapijarum akan membahas hal yang mungkin ini kontradiksi tetapi kenyataan memang seperti itu.

Perlu diketahui bahwa bekam merupakan salah satu pengobatan Nabi dan pengobatan yang amat baik jika dilakukan, sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam hadist tentang bekam BACA DISINI. Tetapi ada kalanya seseorang tidak dapat dibekam.

Maka dari itu terapijarum membuat artikel ini, dikarena ada beberapa pengalaman rekan terapis yang baru belajar bekam, ketika kondisi pesakit saya cek setelah 5 hari pesakit dibekam ketika demam prognosanya (perkembangan kondisi) menurun.

Apa itu Demam secara Medis

Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 derajat selsius yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan pertanda bahwa sel antibodi manusia ( sel darah putih ) sedang melawan suatu virus atau bakteri.

Demam dalam pandangan Thibbun Nabawi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن الحمى من فيح جهنم
”Sesungguhnya penyakit demam (panas) adalah berasal dari panas neraka jahanam.”

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan,

من فيح أو فوج جهنم بمعنى سطوع حرها ووهجه، واختلف في نسبتها إلى جهنم فقيل حقيقة، واللهب الحاصل في جسم المحموم قطعة من جهنم وقد قدر الله ظهورها بأسباب تقتضيها ليعتبر العباد بذلك، كما أن أنواع اللذة والفرح من نعيم الجنة أظهرها في هذه الدار عبرة ودلالة. وقيل بل الخير مورد التشبيه والمعنى أن حر الحمى شبيه. بحر جهنم تنبيهاً للنفوس على شدة حر النار
“Dari panas atau bagian neraka Jahannam, maknanya nyala/lidah api dan radiasi panasnya. Ulama berselisih mengenai penisbatan dengan neraka jahannam. Ada yang berpendapat bahwa ini penisbatan secara hakikat, sehingga jilatan api adalah memang bagian dari Jahannam. Allah telah menakdirkan munculnya dengan sebab-sebab agar hamba-Nya bisa mengambil pejaran (ketika terkena demam, pent). Sebagaimana kenikmatan dan kebahagiaan dari kenikmatan surga, Allah tampakkan di dunia agar menjadi pelajaran (contoh) dan petunjuk.
Pendapat yang lain menyatakan bahwa penisbatan (dengan Jahannam) semacam penyerupaan saja. Yaitu panas demam menyerupai panas Jahannam agar menjadi peringatan bagi jiwa-jiwa akan panasnya neraka Jahannam.”
Selain dari hadist diatas adapun beberapa hadist yang menjelaskan tentang demam yang memiliki hikmah didalamnya

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ (أَوْ: أُمِّ الْمُسَيَّبِ)، فَقَالَ: مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ (أَوْ: يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ) تُزَفْزِفِيْنَ؟ قَالَتْ: اَلْحُمَّى، لاَ بَارَكَ اللهُ فِيْهَا. فَقَالَ: لاَ تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِيْ آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk Ummu as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya, ‘Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa’ib (atau wahai Ummu al-Musayyib), kenapa kamu bergetar?’ Dia menjawab, ‘Sakit demam yang tidak ada keberkahan Allah padanya.’ Maka beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana alat pemanas besi mampu menghilangkan karat’.“

Demikianlah secara umum sakit bisa menggugurkan dosa seseorang asalkan dia bersabar Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”


Dan beliau shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.”
Bahkan bisa jadi ia tidak mempunyai dosa sama sekali, menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir ketika sembuh atau ketika meninggal karena penyakit tersebut.

Reaksi setelah Bekam pada Orang yang mengalami Demam

Reaksi setelah berbekam pada orang yang demam, sebenarnya sama saja dengan reaksi setelah berbekam pada umumnya, hanya saja pada kondisi tertentu reaksi yang timbulkan setelah berbekam menimbulkan efek samping, berikut adalah sebagian manfaat setelah melakukan bekam :
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Menstabilkan kadar ph atau keasamaan tubuh
  • Menstabilkan tekanan darah
  • Membersihkan darah dari unsur reak / phlegma (dahak)
  • Menstabilkan hormon tubuh, dll
Manfaat bekam diatas terjadi pula pada orang yang demam setelah melakukan bekam, meningkatnya kekebalan tubuh, tetapi pada hal ini dapat menimbukan efek samping yang diakibatkan rangsangan pada kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga dapat menguras darah dan cairah.

Lho kok bisa ya ?

Baik, seperti yang telah dijelaskan bahwa demam merupakan salah satu sistem dari kekebalan tubuh dan ini terjadi secara alami ketika tubuh melemah, terjadi infeksi, penyerangan penyakit. Tetapi jenis penyakit yang menyerang belum muncul atau belum dapat diketahui, ketika pertama kali mengalami demam sampai 3 hari.

Nah disinilah permasalahnya, kesalahan yang dapat menimbulkan efek negatif adalah melakukan bekam pada orang yang demam, sedangkan jenis penyakit yang timbul belum diketahui, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kekebalan tubuh yang tidak terkendali setelah berbekam, reaksi yang timbul adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh secara drastis pada seseorang yang baru mengalami demam sehingga dapat menguras energi tubuh, cairan maupun darah dengan gejala pusing, susah tidur, lemas, wajah putih pucat.

Bagaimana Cara Penangannannya

Jika sudah terlanjur melakukan pada orang yang baru mengalami demam, maka sarankan pesakit untuk mengkonsumsi herba yang dapat menjaga energi, cairan dan darah, sebagai contoh sarankan madu, kurma dll

Saran bagi Anda yang Baru Praktek Bekam

Lakukanlah diagnosa secara sistematis sebagai berikut :
  1. Lakukan tanya jawab perihal sakitnya.
  2. Kuasai diagnosa baik itu dalam jenis pengamatan, penciuman ataupun perabaan yang bisa anda pelajari disini

Sekian, Semoga Bermanfaat...
Jika ada tambahan kritik dan saran silahkan dikolom komentar..

Penulis blog

Tidak ada komentar