Setiap penyakit pasti memiliki obat. Prinsip inilah yang ditegaskan Rasulullah ﷺ dalam berbagai hadits shahih. Namun Islam juga mengajarkan bahwa kesembuhan sejati bukan berasal dari obat, terapi, atau orang yang mengobati, melainkan semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Obat dan terapi hanyalah sebab, sedangkan hasil akhirnya berada di bawah kehendak-Nya.
Salah satu metode pengobatan yang dikenal sejak masa lampau adalah ruqyah. Praktik ini telah ada jauh sebelum datangnya Islam. Namun setelah Islam hadir, ruqyah disaring dan diluruskan agar selaras dengan tauhid dan syariat, sehingga lahirlah konsep ruqyah syar’iyyah.
Apa Itu Ruqyah Syar’iyyah?
Ruqyah secara syariat adalah doa dan bacaan yang berisi permohonan perlindungan serta kesembuhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, nama-nama Allah, dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Ruqyah dapat dilakukan untuk gangguan fisik maupun nonfisik, seperti penyakit, ‘ain, sengatan binatang berbisa, sihir, dan gangguan jiwa—selama dilakukan sesuai tuntunan Islam.
Ruqyah dan Prinsip Sebab-Akibat
Islam mengakui hukum sebab dan akibat. Berobat adalah sebab, sedangkan kesembuhan adalah akibat. Namun tidak setiap orang yang berobat pasti sembuh, karena Allah-lah yang menentukan hasilnya. Oleh sebab itu, seorang Muslim tidak boleh menggantungkan hatinya pada ruqyah atau peruqyah, melainkan hanya kepada Allah semata.
Hukum Ruqyah dalam Islam
Pada awalnya Rasulullah ﷺ melarang seluruh bentuk ruqyah karena banyak di antaranya mengandung kesyirikan. Setelah itu beliau membolehkannya dengan syarat ruqyah tersebut bersih dari unsur syirik. Ruqyah yang sesuai syariat bukan hanya dibolehkan, tetapi juga menjadi sarana kebaikan dan pertolongan bagi sesama Muslim.
Syarat Ruqyah yang Dibenarkan
Para ulama menjelaskan bahwa ruqyah dibolehkan apabila memenuhi tiga syarat utama:
- Menggunakan ayat Al-Qur’an, nama-nama Allah, atau sifat-sifat-Nya
- Menggunakan bahasa yang dipahami maknanya
- Meyakini bahwa ruqyah tidak memberi pengaruh dengan sendirinya, melainkan atas izin Allah
Ruqyah yang melibatkan jin, mantra tidak jelas, keyakinan mistik, atau klaim kesembuhan mutlak dari peruqyah termasuk bentuk penyimpangan yang harus dihindari.
Akhlak Peruqyah dan Orang yang Diruqyah
eBook ini juga menekankan pentingnya adab. Seorang peruqyah harus ikhlas, berilmu, menjaga tauhid, serta menjauhkan diri dari fitnah. Sementara orang yang diruqyah hendaknya memperkuat tawakal, menjauhi was-was, dan meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat Yang Maha Menyembuhkan.
Ingin mempelajari ruqyah sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ secara lengkap, sistematis, dan berbasis dalil shahih?
👉 Download eBook “Panduan Rasulullah SAW Berkaitan Ruqyah” sekarang juga:
eBook ini cocok untuk praktisi ruqyah, terapis, dai, dan kaum Muslimin yang ingin memahami ruqyah dengan benar tanpa terjerumus pada praktik menyimpang
Tidak ada komentar