Beranda
Penanganan Terapi
Mengatasi Stres, Kecemasan, dan PMS dengan Metode Keseimbangan Dr. Tan
Oktober 23, 2025

Mengatasi Stres, Kecemasan, dan PMS dengan Metode Keseimbangan Dr. Tan


Stres, kecemasan, dan kegelisahan merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak dialami oleh masyarakat modern. Tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, serta gaya hidup serba cepat membuat pikiran sulit tenang. Jika dibiarkan, stres tidak hanya memengaruhi kondisi mental tetapi juga kesehatan fisik.

Beberapa gejala umum yang muncul akibat stres antara lain:

  • Nafsu makan menurun atau berlebihan
  • Sakit kepala tegang
  • Nyeri otot atau rasa kaku di leher dan punggung
  • Insomnia (sulit tidur atau tidur tidak nyenyak)
  • Mudah marah, gugup, atau cemas tanpa sebab jelas

Bagi wanita, stres sering memperparah sindrom pramenstruasi (PMS) yang ditandai dengan pembesaran payudara, perubahan suasana hati, mudah tersinggung, hingga rasa tidak nyaman di perut.

Dalam dunia pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine / TCM), kondisi ini dipahami sebagai ketidakseimbangan energi pada meridian tubuh. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif untuk mengatasi stres dan PMS adalah Metode Keseimbangan Dr. Richard Tan.


Apa itu Metode Keseimbangan Dr. Tan?

Metode Keseimbangan atau Balance Method Acupuncture adalah teknik akupunktur modern yang dikembangkan oleh Dr. Richard Tan. Prinsip dasarnya adalah mengembalikan harmoni energi dengan cara menstimulasi titik akupunktur tertentu yang berhubungan langsung dengan meridian yang terganggu.

Keunggulan metode ini:

  1. Cepat terasa efeknya – banyak pasien merasakan perbaikan hanya dalam satu kali terapi.
  2. Sistematis – pemilihan titik didasarkan pada teori yinyang, lima elemen, dan hubungan meridian.
  3. Fleksibel – titik di sisi kiri dan kanan tubuh dapat dipertukarkan antar sesi sesuai kebutuhan pasien.


Titik Akupunktur untuk Stres, Kecemasan, dan PMS

Untuk kasus stres, kecemasan, insomnia, dan PMS, kombinasi titik yang sering digunakan adalah:

Sisi Kiri:

  • Zhongzhu (TH 3) → menenangkan pikiran, membantu aliran energi Qi.
  • Tianjing (TH 10) → meredakan ketegangan otot, terutama di leher dan bahu.
  • Hegu (LI 4) → titik utama untuk nyeri kepala dan stres emosional.
  • Taichong (LR 3) → menyeimbangkan hati, sangat baik untuk meredakan emosi berlebihan.
  • Ququan (LR 8) → mendukung kesehatan reproduksi, baik untuk PMS.
  • Sanyinjiao (SP 6) → titik multifungsi untuk insomnia, kecemasan, dan masalah hormonal.

Sisi Kanan:

  • Quze (PC 3) → meredakan ketegangan dada, baik untuk kegelisahan.
  • Daling (PC 7) → titik menenangkan, membantu tidur lebih nyenyak.
  • Neiguan (PC 6) → mengurangi rasa cemas, menenangkan pikiran.
  • Shenmen (HT 7) → salah satu titik utama untuk gangguan tidur.
  • Yanglingquan (GB 34) → melancarkan peredaran Qi, mengurangi ketegangan otot.
  • Zulinqi (GB 41) → membantu meredakan sakit kepala tegang.
  • Xiangu (ST 43) → mendukung keseimbangan sistem pencernaan yang sering terganggu saat stres.

Dalam praktiknya, sisi kiri dan kanan dapat diubah-ubah dari satu perawatan ke perawatan lainnya, sehingga memberikan efek penyembuhan yang lebih dinamis.


Bagaimana Akupunktur Membantu Stres dan PMS?

Menurut TCM, stres berhubungan erat dengan gangguan energi pada Hati (Liver), Jantung (Heart), dan Limpa (Spleen). Saat energi hati stagnan, emosi menjadi tidak stabil, timbul kecemasan, bahkan PMS semakin parah.

Stimulasi pada titik akupunktur tertentu dapat:

  • Melancarkan aliran Qi dan darah
  • Menenangkan sistem saraf pusat
  • Mengurangi ketegangan otot
  • Menyeimbangkan hormon
  • Membantu kualitas tidur lebih baik

Penelitian modern juga mendukung manfaat akupunktur dalam menurunkan kadar hormon stres kortisol, meningkatkan serotonin dan dopamin yang berperan penting dalam suasana hati.


Siapa yang Cocok Menggunakan Metode Ini?

Metode Keseimbangan Dr. Tan dapat digunakan untuk:

  • Individu dengan stres kronis dan kecemasan berulang
  • Penderita insomnia akibat pikiran sulit tenang
  • Wanita dengan PMS berat atau perubahan mood signifikan
  • Orang dengan gejala fisik seperti sakit kepala, ketegangan leher, atau gangguan pencernaan terkait stres

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi akupunktur sebaiknya dilakukan oleh terapis berpengalaman agar hasil lebih optimal.


Kesimpulan

Stres, kecemasan, dan PMS bukanlah hal sepele, karena dapat mengganggu kesehatan fisik dan emosional. Metode Keseimbangan Dr. Tan menawarkan solusi alami melalui stimulasi titik akupunktur yang terbukti efektif menenangkan pikiran, memperbaiki tidur, dan menstabilkan hormon.

Dengan pemilihan titik seperti Zhongzhu, Hegu, Taichong, Neiguan, hingga Shenmen, metode ini mampu mengembalikan harmoni tubuh dan pikiran secara menyeluruh.

👉 Untuk melihat detail titik akupunktur beserta lokasi dan manfaat lengkapnya, silakan download aplikasi Azdah Manual Akupunktur di sini: https://www.terapijarum.com/manual-akupunktur


Referensi

  1. Tan, R. (2006). Acupuncture 1,2,3: The Practice of Balance Method. San Diego: Academy of Chinese Culture and Health Sciences.
  2. Tan, R. (2013). Dr. Tan’s Strategy of Twelve Magical Points. San Diego: Academy of Chinese Culture and Health Sciences.
  3. Maciocia, G. (2015). The Foundations of Chinese Medicine. 3rd Edition. Elsevier.
  4. Chen, K. J., & Xu, H. (2013). “The Integration of Traditional Chinese Medicine and Western Medicine.” European Review, 21(S1), S18-S29.
  5. Chae, Y., et al. (2013). “Acupuncture for Stress and Insomnia: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials.” Sleep Medicine Reviews, 17(2), 107–115.
  6. Armour, M., & Smith, C. A. (2016). “Treating Premenstrual Syndrome with Acupuncture: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials.” Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 42(12), 1532–1542.
  7. Cho, S. H., & Whang, W. W. (2010). “Acupuncture for Insomnia: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials.” Sleep Medicine, 11(7), 698–708.
  8. Zhang, Q., Yue, J., & Lu, Y. (2012). “Acupuncture for Premenstrual Syndrome: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials.” Complementary Therapies in Medicine, 20(2), 81–91.


Tidak ada komentar