Pernah merasa seperti tidak berguna?
Seolah semua usaha sia-sia, dunia begitu berat, dan kepercayaan diri semakin luntur? Rasa frustasi dan minder bisa menyerang siapa saja—baik pelajar, pekerja, ibu rumah tangga, hingga pemimpin sekalipun.
Namun, kabar baiknya: kondisi ini bisa diatasi. Dr. Hasyim Bahri, seorang guru besar dalam bidang penyakit jiwa dari Universitas al-Azhar, menawarkan pendekatan yang sederhana, alami, dan menyentuh sisi kemanusiaan kita.
Inilah tujuh cara efektif untuk keluar dari rasa frustasi dan minder, yang bisa Anda terapkan mulai hari ini.
1. Lakukan Penenangan Diri Lewat Teknik Pernapasan
Saat emosi tak terkendali, tubuh merespons dengan detak jantung cepat, napas pendek, dan pikiran yang tidak fokus.
Solusinya? Lakukan teknik pernapasan dalam:
-
Tarik napas dalam-dalam melalui hidung selama 4 detik
-
Tahan selama 4 detik
-
Buang perlahan lewat mulut selama 6–8 detik
Lakukan berulang selama 2–5 menit. Teknik ini sangat bermanfaat untuk meredam stres dan memberi ketenangan mental secara instan.
2. Curhat: Jangan Simpan Sendiri Bebanmu
Berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya bisa menjadi jalan keluar yang sederhana namun sangat ampuh.
Tidak harus solusi—cukup didengar pun seringkali sudah menenangkan.
Tips saat curhat:
-
Pilih orang yang bijak dan bisa menjaga rahasia
-
Jangan takut dinilai lemah
-
Tulis jika sulit bicara secara langsung
Meluapkan beban akan membuka ruang dalam jiwa untuk menerima cahaya baru.
3. Menangis: Bentuk Terapi Alami Penuh Manfaat
Menangis bukanlah kelemahan. Justru, ia adalah mekanisme alami tubuh untuk mengurangi tekanan emosi.
Menurut penelitian, air mata mengandung hormon stres seperti kortisol. Dengan menangis, kita secara biologis melepaskan beban.
Jangan tahan air mata. Biarkan ia mengalir sebagai proses penyembuhan jiwa. Usai menangis, biasanya muncul rasa lega, ringan, dan siap melangkah kembali.
4. Mengenang Kembali Memori Indah
Hidup tak selalu suram. Meski saat ini terasa berat, pasti ada momen indah di masa lalu yang layak dikenang.
Misalnya:
-
Masa kecil yang bahagia
-
Waktu bercanda bersama teman
-
Momen pencapaian yang membanggakan
Gunakan kenangan itu sebagai sumber semangat. Ia akan membantu menetralkan tekanan batin dan menyegarkan pikiran Anda.
5. Pelajari Kebahagiaan Orang Lain
Alih-alih iri, coba dekati dan pelajari:
Mengapa mereka bisa bahagia? Bagaimana mereka mengelola hidup?
Dengan mengamati, kita membuka cakrawala baru—belajar bersyukur, melihat dari sudut pandang berbeda, dan terinspirasi.
Tantangan hidup bukan untuk dibandingkan, melainkan untuk dihadapi dengan bijak. Setiap orang punya versi ujiannya masing-masing.
6. Keluar ke Tempat Ramai dan Lakukan Hobi
Terlalu lama menyendiri bisa memperburuk frustasi. Cobalah keluar—ke taman, kafe, masjid, atau tempat umum lainnya. Hirup udara luar. Dengarkan suara kehidupan.
Lebih baik lagi jika dibarengi dengan aktivitas yang Anda suka:
-
Melukis
-
Menulis
-
Berkebun
-
Memancing
-
Menjahit
-
Bermain musik
Hobi bukan sekadar kegiatan, tetapi terapi jiwa yang ampuh. Ia mengarahkan energi kita ke hal-hal yang produktif dan menyenangkan.
7. Konsumsi Makanan Penyejuk Jiwa
Apa yang kita makan ternyata berpengaruh besar pada suasana hati.
Beberapa jenis makanan terbukti bisa meningkatkan hormon bahagia (dopamin dan serotonin), seperti:
-
Protein hewani (telur, ikan, daging ayam)
-
Protein nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe)
-
Madu murni
-
Kulit buah delima (dalam bentuk ekstrak atau olahan herbal)
Makanan bukan hanya untuk tubuh, tapi juga untuk pikiran. Perhatikan asupan harian Anda, karena jiwa yang tenang berawal dari tubuh yang sehat.
Penutup: Hidup Bukan untuk Disesali, Tapi Dijalani
Frustasi dan minder bisa menjebak kita dalam ruang gelap yang sempit. Namun, selalu ada jalan keluar.
Dengan langkah-langkah sederhana seperti yang disampaikan Dr. Hasyim Bahri, Anda bisa mulai menyusun kembali kepingan diri yang sempat retak.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286)
Tidak perlu terburu-buru. Mulailah dari langkah pertama. Napas perlahan. Bicara. Menangis. Kenang yang baik. Temui orang-orang. Rawat diri. Perlahan, hidup akan kembali hangat.
Sumber: Dahsyatnya Terapi Air Mata Tangis Karena Allah – Maghfirah Pustaka