Artikel Menarik

Mengapa Banyak Sekali Lipatan di Permukaan Otak?

Azdah Blogger Azdah Blogger
Desember 07, 2018
0 Komentar
Beranda
Artikel Menarik
Mengapa Banyak Sekali Lipatan di Permukaan Otak?

Otak mempunyai lipatan-lipatan yang disebut fissures berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan korteks. Makhluk lebih rendah seperti tikus memiliki otak lebih mulus. Sebagian kerja yang berlangsung dalam otak dilaksanakan oleh beberapa lapisan sel paling atas, dengan demikian sebagaian besar volume otak saling terhubung secara point to point.

Maka, jika otak perlu melakukan pengolahan data dalam jumlah besar, membuat lipatan-lipatan jauh lebih efisien daripada membentangkan permukaan otak yang mengharuskan peningkatan diemeter batok kepala.

Menurut penelitian lipatan-lipatan itu diciptakan guna menambah luas permukaan korteks otak (cerebral cortex). Pertanyaan yang sesungguhnya adalah mengapa harus demikian. Jawabnya barangkali terletak pada jumlah relatif koneksi jarak dekat (short range connection) dan konesi jarak jauh (long range connetction) yang diperlukan.

Apabila kerja otak memerlukan koneksi-koneksi jarak dekat lebih banyak, lebih masuk akal jika unit-unit pengolah dikemas secara kompak dalam pelat-pelat tipis, yang hampir 2 dimensi, sementara dimensi ketiga dicadangkan untuk koneksi-koneksi jarak jauh.

Apabila neuron-neuron terdistribusi secara homogen dalam seluruh volume otak, koneksi-koneksi jarak jauh barangkali akan lebih pendek, namun mereka akan mengambil ruang antara unit-unit komputasi otak dan karena itu memperpanjang koneksi-koneksi jarak dekat yang berakibat volume otak keseluruhan haru diperbesar. Jawaban lain yang mungkin terkait dengan hal ini dikarenakan banyak panas yang dihasilkan dalam otak.

Jaringan -jaringan otak mengonsumsi energi dalam jumlah besar-besaran maka panas yang dihasilkan harus dibuang. Letakkan tangan anda pada kepala kemudian rasakan bahwa bagian itu lebih panas dibanding paha anda misalnya.

Otak pada vertebrata (hewan bertulang belakang) yang lebih rendah tidak memiliki lipatan sebanyak otak manusia karena panas yang harus dibuang relatif lebih sedikit.

Sebaliknya, manusia memiliki otak lebih besar yang harus bekerja jauh lebih keras. Lipatan-lipatan tambahan dalam otak kita berfungsi meningkatkan luas permukaan untuk pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi membuang kelebihan panas dari kerja otak yang ekstra keras. Apabila hidup makin sulit dan otak kita dipaksa bekerja makin keras, tidak mustahil proses evolusi akan menghasilkan spesies manusia dengan lipatan-lipatan otak lebih banyak lagi guna meningkatkan kemampuan pembuangan panas yang akan dihasilkan.

Banyak vertebrata cerdas yang dikaruniai baik otak berukuran besar maupun korteks otak (cerebral cortex) yang sangat rumit. Oleh sebab itu walaupun dolfin dan ikan hiu memiliki ukuran yang kurang lebih sama, otak dolfin ternyata lebih besar dan lebih berlipat-lipat daripada otak ikan hiu.

Kucing dan kelinci pun memiliki ukurang hampir sama tetapi kucing, sebagai hewan pemakan daging (karnivora), memiliki gaya hidiup lebih kompleks yang sudah barang tentu memerlukan kecerdasan lebih tinggi, maka kucing memiliki otak berlipat-lipat sedangkan kelinci tidak demikian.

Ukuran hewan juga sebuah faktor yang penting. Tikus, meskipun menunjukkan perilaku yang cerdas, hampir tidak memiliki lipatan dalam otak mereka sedangkan gajah dan paus memiliki otak yang bahkan lebih berlipat-lipat daripada otak manusia.

Yang menarik adalah kenyataan bahwa korteks otak lebih besar tidak berarti jumlah sel saraf korteks (cortical nerve cell) juga harus lebih besar.

Salah satu alasan untuk ini adalah bahwa rasio glia (jaringan penghubung dalam sistem saraf) terhadap neuron jauh lebih besar pada vertebrata ukuran besar. Akibatnya, korteks otak sebuah struktur yang laminer perlu mengambil bentuk berlipat-lipat guna menampung jumlah neuron lebih besar, sementara hewan kecil tidak usah memiliki korteks berlipat-lipat.

Penulis blog

Tidak ada komentar