Bekam adalah salah satu metode pengobatan warisan Nabi yang telah terbukti manfaatnya, baik secara medis maupun spiritual. Namun, tahukah Anda bahwa berbekam saat demam justru bisa membahayakan pasien? Meskipun terdengar kontradiktif, kenyataannya memang demikian.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa berbekam saat demam sebaiknya dihindari, berdasarkan pengalaman klinis dan pandangan dari sisi medis serta Thibbun Nabawi. Ini sangat penting untuk Anda para terapis pemula, agar tidak salah langkah dalam menangani pasien.
🔥 Apa Itu Demam Secara Medis?
Secara medis, demam adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang melebihi 37°C. Biasanya disebabkan oleh infeksi atau peradangan, dan menjadi tanda bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja keras melawan virus atau bakteri.
Dengan kata lain, demam bukan hanya gejala, tapi juga bentuk pertahanan alami tubuh. Maka, ketika seseorang demam, tubuhnya sedang bekerja keras, dan inilah alasan utama mengapa terapi seperti bekam perlu dipertimbangkan kembali.
🕌 Pandangan Thibbun Nabawi Tentang Demam
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sesungguhnya penyakit demam berasal dari panas neraka Jahannam.”
(HR. Bukhari)
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa panasnya demam adalah bentuk ujian dan peringatan dari Allah. Sebagaimana panas Jahannam ditampakkan dalam bentuk demam, agar manusia merenung dan mengambil pelajaran.
Dalam hadits lain, Rasulullah ï·º bersabda:
“Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam sebagaimana api menghilangkan karat dari besi.”
(HR. Muslim)
Dengan demikian, demam diyakini sebagai sarana penggugur dosa. Maka, mempercepat pengusiran demam dengan bekam bisa mengganggu proses alami dan spiritual yang sedang berlangsung di dalam tubuh pasien.
⚠️ Efek Samping Bekam pada Pasien Demam
Secara umum, bekam memberikan banyak manfaat seperti:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menstabilkan tekanan darah
- Menyeimbangkan hormon
- Membersihkan darah dari toksin dan lendir (phlegma)
Namun, pada pasien yang sedang demam, bekam justru bisa memicu:
- Kenaikan suhu tubuh yang drastis
- Tubuh terasa lemas dan mudah lelah
- Sakit kepala, insomnia
- Wajah pucat karena kehilangan cairan dan darah
Kenapa bisa begitu?
Karena demam sendiri sudah merupakan bentuk kerja sistem imun. Bila bekam dilakukan saat ini, tubuh akan terstimulasi secara berlebihan, yang mengakibatkan kelelahan parah, kehilangan cairan, dan efek samping lain yang tidak diinginkan.
🚫 Kesalahan Umum Terapis Pemula
Beberapa rekan terapis pemula pernah membekam pasien saat demam, dan hasilnya bukan kesembuhan—justru kondisi pasien memburuk setelah 3–5 hari. Hal ini disebabkan karena terapi dilakukan sebelum diketahui secara pasti jenis penyakit yang sedang berkembang di tubuh pasien.
✅ Solusi Jika Terlanjur Dibekam Saat Demam
Jika pasien sudah telanjur dibekam dalam kondisi demam, lakukan langkah-langkah berikut:
- Anjurkan istirahat total
- Perbanyak cairan (air putih, madu, sari kurma, dsb.)
- Berikan herba alami yang mendukung energi dan kekebalan tubuh
- Pantau suhu tubuh dan gejala lainnya selama beberapa hari
- Jangan lanjutkan bekam sampai tubuh kembali stabil
🧠Tips Diagnosa Bagi Terapis Pemula
Terapis bekam harus memiliki kemampuan diagnosa yang baik sebelum melakukan tindakan. Langkah dasar diagnosa meliputi:
- Tanya jawab tentang riwayat keluhan
- Observasi suhu tubuh dan kondisi fisik pasien
- Gunakan teknik pengamatan, penciuman, dan perabaan
📌 Pelajari lebih lanjut teknik analisa dan diagnosa di halaman berikut:
👉 https://www.terapijarum.com/search/label/Analisa%20Diagnosa
✍️ Penutup
Demam bukan hal sepele. Jangan sampai niat membantu justru berakibat buruk. Bekam saat demam bukan solusi, tetapi bisa menjadi beban tambahan bagi tubuh yang sedang bekerja keras melawan penyakit.
💡 Terapis yang baik bukan hanya pandai dalam teknik bekam, tapi juga bijak dalam menentukan waktu dan kondisi yang tepat untuk melakukannya.
Tidak ada komentar