Beranda
Teknik Terapi
Tentang Akupunktur
Perbedaan Akuputomi dan Dry Needling: Penjelasan Lengkap
September 03, 2025

Perbedaan Akuputomi dan Dry Needling: Penjelasan Lengkap


Dalam dunia terapi jarum, dikenal berbagai teknik yang memanfaatkan jarum untuk tujuan pengobatan. Dua metode yang sering membuat orang bingung adalah Akuputomi dan Dry Needling. Meski sama-sama menggunakan jarum, keduanya memiliki prinsip, tujuan, dan teknik yang sangat berbeda.


1. Pengertian

Akuputomi

Akuputomi adalah metode pengobatan yang menggunakan jarum pisau (needle knife) untuk memotong atau melepaskan jaringan fibrotik, adhesi, atau jaringan parut yang menghambat fungsi tubuh. Jarum pisau ini berbentuk pipih seperti pisau mini di ujungnya, dan digunakan dengan tujuan terapi invasif minimal untuk mengembalikan fungsi jaringan dan sendi.

Dry Needling

Dry Needling adalah teknik terapi menggunakan jarum akupunktur biasa yang ditusukkan langsung ke titik nyeri atau trigger point pada otot. Tujuannya adalah untuk merangsang relaksasi otot, mengurangi spasme, dan menghilangkan nyeri muskuloskeletal.


2. Asal-usul dan Landasan Teori

  • Akuputomi → Berasal dari Tiongkok, dikembangkan oleh Prof. Zhu Hanzhang pada 1970-an. Dasarnya berasal dari kombinasi akupunktur tradisional dan bedah mikro ortopedi.

  • Dry Needling → Dikembangkan di Barat oleh Dr. Janet Travell dan Dr. David Simons pada pertengahan abad ke-20. Dasarnya adalah ilmu anatomi, fisiologi otot, dan konsep myofascial trigger points.


3. Bentuk dan Jenis Jarum

  • Akuputomi → Jarum lebih tebal, ujung pipih seperti pisau mikro (needle knife), digunakan untuk memotong jaringan adhesi atau melepaskan saraf terjepit.

  • Dry Needling → Jarum tipis seperti jarum akupunktur konvensional, tanpa pisau, digunakan hanya untuk menusuk titik otot tertentu.


4. Tujuan Penggunaan

  • Akuputomi → Mengatasi masalah struktural seperti adhesi jaringan, kontraktur, penebalan ligamen, perlekatan fascia, saraf terjepit.

  • Dry Needling → Mengurangi nyeri otot, meredakan spasme, meningkatkan aliran darah, dan mempercepat pemulihan jaringan otot.


5. Proses dan Teknik

  • Akuputomi → Melibatkan sayatan mikro di jaringan menggunakan jarum pisau. Memerlukan teknik khusus dan pelatihan mendalam karena sifatnya semi-invasif.

  • Dry Needling → Jarum dimasukkan ke dalam trigger point untuk memicu local twitch response (reaksi kedutan lokal), tanpa sayatan atau pemotongan jaringan.


6. Tingkat Risiko

  • Akuputomi → Risiko lebih tinggi dibanding dry needling karena melibatkan pemotongan jaringan. Membutuhkan sterilitas ketat dan keterampilan tinggi.

  • Dry Needling → Risiko relatif rendah, tetapi masih dapat menyebabkan memar, nyeri sementara, atau pendarahan ringan.


7. Perizinan dan Kompetensi

  • Akuputomi → Hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis atau terapis berlisensi dengan pelatihan khusus di bidang akuputomi.

  • Dry Needling → Di beberapa negara, dapat dilakukan oleh fisioterapis atau terapis manual dengan sertifikasi khusus.


Ringkasan Perbedaan

AspekAkuputomiDry Needling
Jenis JarumJarum pisau (needle knife)Jarum akupunktur tipis
TujuanMemotong/melepaskan adhesi jaringanMerangsang trigger point otot
TeknikSemi-invasif, sayatan mikroNon-bedah, tusukan jarum biasa
Asal-usulTiongkok, 1970-anBarat, abad ke-20
LandasanAkupunktur + bedah mikro ortopediAnatomi & fisiologi otot
RisikoLebih tinggi, butuh keterampilan khususRendah, efek samping ringan

Kesimpulan

Meskipun Akuputomi dan Dry Needling sama-sama menggunakan jarum, keduanya berbeda secara signifikan dalam bentuk jarum, teknik, tujuan, dan tingkat risiko. Akuputomi lebih bersifat struktural dan semi-invasif, sedangkan Dry Needling lebih fokus pada relaksasi otot dan mengatasi nyeri muskuloskeletal. Pemilihan metode tergantung pada kondisi pasien, diagnosis, dan kompetensi terapis.

Tidak ada komentar